Selasa, 25 September 2012



MAKALAH
”Filsafat pendiddikan pancasila dalam Tinjauan Ontologis, Epistimologis, dan Aksiologis”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas  mata kuliah
Filsafat Pendidikan

STAIN%20WARNA


Dosen Pengampu :
Drs. Mukhibat

Disusun oleh :
Agla Naimah M  Nim: 2106110
Uswatun Hasanah  Nim: 210611061


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012








A.  PENDAHULUAN

Dalam mempelajari filsafat pendidikan Pancasila ada dua hal yang lebih dahulu kita pelajari yaitu Pancasila dan Filsafat pendidikan  memepelajari Pancasila melalui pendekatan sejarah supaya akan dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi dari waktu ke waktu di tanah air kita Indonesia, peristiwa – peristiwa yang  dimaksudkan adalah yang ada sangkut pautnya dengan Pancasila. Sejarah Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri karena itu dalam pembahasan ini kami mencoba mulai dari masa kejayaan bahwa Indonesia merdeka yang kemudian mengalami penderitaan akibat ulah kolonialisme sehingga timbul perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme tersebut, kemudian bangsa Indonesia berhasil meproklamasikan kemerdekaan dan berhasil juga menjawab tantangan tersebut serta mengisi kemerdekaannya itu dengan pembangunnan. Dalam seluruh peristiwa tersebut Pancasila mempunyai peranan penting
Yang ke dua yaitu mengenai Ajaran filsafat yang mempunyai status tinggi dalam kebudayaan manusia yakni sebagai ideologi bangsa dan Negara. selanjutnya menjadi eksistensi suatu bangsa.  untuk menjaga eksistensi maka diwariskanlah nilai-nilai itu pada generasi selanjutnya  cara transfer nilai yang efektif adalah melalui pendidikan  untuk menjamin kebenaran dan efektifnya proses pendidikan maka dibutuhkan landasan filosofis dan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan berhasil atau tidaknya pendidikan berpengaruh besar terhadap prestasi suatu bangsa bahkan pada tingkat sosio-budaya mereka.
Kedudukan Filsafat Pendidikan ada 2 :
 (1) Landasan Ilmiah bagi pelaksanaan pendidikan yang terus berkembang secara dinamis,
(2) Landasan Filosofis menjiwai seluruh kebijaksanaan dalam pelaksanaan pendidikan, serta dapat menjawab persoalan pendidikan. 
Contoh dalam aplikasi di kehidupan nyata yang bersumber dari ajaran filsafat antara lain: kehidupan sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan.
Keseluruhan system (Sumber dan dasar moral filsafat pendidikan, tujuan pendidikan pancasila, kebudayaan nasional dan kurikulum serta teori pengetahuan) menampilkan diri dalam perwujudan system pendidikan nasional pancasila yang wajar dibina dengan dijiwai filsafat pendidikan pancasila. System kependidikan nasional sebagai kelembagaan nasional pembinaan, dengan kebijaksanaan yang mantap menjamin pewarisan dan pelestarian system kenegaraan dan budaya berdasarkan pancasila.
































B. PEMBAHASAN
1. SEJARAH YANG MENYATAKAN BAHWA PANCASILA SEBAGAI ASAS PENDIDIKAN NASIONAL
         Menurut Aris Toteles, tujuan pendidikan sama dengan tujuan didirikannya suatu negara . begitu juga Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ingin menciptakan manusia yang berlandaskan  pancasila.[1]
                         Th 1959 pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan agar arah pendidikan tidak menuju pembentukan manusia liberal yang dianggap sangat bertentangan dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia(Depdikbud,1993:79).
                                   Atas instruksi menteri Pengajaran dan Budaya Prof.Dr. Priyono yang dikenal dengan nama “Sapta Usaha Tama dan Pancawardhana” yang isinya antara lain bahwa Pancasila merupakan asas pendidikan nasional (Supardo, 1960:431).
Alasan Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional karena Filsafat pendidikan Pancasila merupakan sub sistem dari sistem negara pancasila  dalam pembukaan UUD 1945 “cita dan karsa bangsa kita, tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat Indonesia” merupakan perwujudan nilai dan jiwa pancasila dapat melestarikan kebudayaan, martabat dan kepribadian bangsa dan negara  dapat dikatakan bahwa Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan aspek Rohaniah atau spiritual Sisdiknas, hal ini tercermin dalam tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003.
Pancasila juga merupakan filsafat hidup bangsa karena Pancasila merupakan :
1.      Jiwa seluruh rakyat Indonesia
2.     Kepribadian bangsa Indonesia
3.     Pandangan bangsa Indonesia
4.     Dasar negara Indonesia
5.     Tujuan hidup bangsa Indonesia
6.     Kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan mencapai puncak kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia secara pribadi. sebagai makhluk sosial dalam hubungan masyarakat, alam dan Tuhannya mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.[2]
Pancasila harus dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehingga mempunyai nilai dan arti bagi kehidupan bangsa
Pancasila yang dimaksud yaitu yang sebagaimana:
Yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 5 sila, penjabarannya sebanyak 36 butir yang saling berhubungan menjadi satu kesatuan.
         Bukti pengamalan pancasila yang dijadikan sebagai falsafah hidup bangsa, Menurut Muhammad Noor Syam: nilai-nilai dasar dalam sosio budaya Indonesia hidup dan berkembang sejak awal peradabannya sifat masih berupa kebudayaan, yang meliputi:
1.      Kesadaran ketuhanan dan kesadaran keagamaan secara sederhana
2.     Kesadaran kekeluargaan, dimana cinta dan keluarga sebagai dasar dan kodrat terbentuknya masyarakat dan sinambungnya generasi.
3.     Kesadaran musyawarah mufakat dalam menetapkan kehendak bersama
4.     Kesadaran gotong royong, tolong-menolong.
5.     Kesadaran tenggang rasa, atau tepa selira, sebagai semangat kekeluargaan dan kebersamaan, hormat-menghormati dan memelihara kesatuan, saling pengertian demi keutuhan, kerukunan dan kekeluargaan dalam kebersamaan[3].

2. HUBUNGAN  PANCASILA DENGAN SISTEM PENDIDIKAN DITINJAU DARI FILSAFAT PENDIDIKAN
         Pancasila :
Merupakan dasar negara dan bangsa serta menjadi pandangan hidup bangsa yang menjiwai sila-silanya dalam kehidupan sehari-hari.
         Filsafat Pendidikan : berusaha menjawab dengan berpikir secara mendalam, sistematis, dan komprehensif mengenai bagaimana nilai-nilai Pancasila itu dapat dihayati, dipahami, dan dilaksanakan.[4]

         Sistem Pendidikan : memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam proses pendidikan (peran utama transfer nilai).[5]
Pancasila merupakan landasan dan hasil cipta dari kebudayaan  yang  mengandung nilai-nilai filsafat dan telah lama mengakar pada kehidupan bangsa Indonesia. Identitas Pancasila mencerminkan suatu system pendidikan nasional yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan dan pandangan hidup. filsafat pendidikan pancasila merupakan system Negara pancasila yang dilaksanakan dalam berbagai subsistem kehidupan bangsa dan masyarakat. System negara pancasila tersebut berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 yang mana Pancasila merupakan aspek ruhaniah atau spiritual system pendidikan nasional.
            System pendidikan nasional dijiwai dan didasari oleh sistem pendidikan yang lain selain pancasila yang termuat dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional yakni: pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekeri yang luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani keprbadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan.[6]
Filsafat pendidikan Pancasila merupakan terapan dari filsafat Pancasila, maka selama membahas filsafat pendidikan pancasila akan berangkat dari filsafat pamcasila. Filsafat pendidikan pancasila menggunakan cara kerja dan hasil-hasil filsafat pancasila, berupa pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan dan nilai-nilai Pancasila. Sebagai Filsafat,Pancasila harus menampakkan diri sebagai indikator karakteristik mentalitas bangsa Indonesia.Rumusan mentalitas itu sebagai sosok acuan bangsa, termasuk pendidikan sehingga dimensi karakteristik mentalitas itu menjadi tujuan pendidikan. Dan tujuan pendidikan itulah yang di Elaborasi menjadi tujuan konstitusional pendidikan tujuan institusional (lembaga pendidikan), tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.Kedudukan filsafat dan filsafat pendidikan Pancasila sangat berperan sentral, terutama pada penentuan tujuan pendidikan. Yaitu bagaimana menjabarkan/mengolaborasikan filsafathidup atau tujuan hidup menjadi tujuan pendidikan. Kesesuaian antara filsafat hidup dan tujuan pendidikan dapat menentukan hasil pendidikan yang akan dicapainya. Jadi, Pancasila menjadi filsafat pendidikan pancasila berkenaan dengan kristalisasi nilai yang menjadi harapan masyarakat, kemudian dirumuskan menjadi tujuan pendidikan sehingga arah dan landasan pendidikan nasional Indonesia yang bersifat filosofis, yaitu filsafat pendidikan Pancasila.[7]

E.  FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA DALAM TINJAUAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI
           Berikut akan dijelaskan filsafat pendidikan pancasila yang kita tinjau dari segi Ontologis (apakah), Epistimologi (dari mana) aksiologis (manfaat) dengan mengetahui isi dari Pancasila yaitu :
1.      Ketuhanan Yang maha Esa
2.     Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3.     Persatuan Indonesia
4.     Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
5.     Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keterangan :
Sila Pancasila
Lapangan/Kajian/Tinjauan Filsafat
Ontologi
Epistemologi
Aksiologi

Pancasila dapat dilihat dari penghayatan dan pengalaman kehidupan sehari-hari
Studi tentang pengetahan (adanya) benda-benda yang menyelidiki sumber, syarat, proses terjadinya ilmu pengetahuan, batas validitas dan hakikat ilmu pengetahuan supaya hidup lebih sejahtera  contoh :bangsa Indonesia telah menemukan Pancasila
Menyelidiki nilai-nilai (value). Dari sikap manusia sehari-hari. Dapat dibedakan menjadi 2:nilai materiil dan nilai spiritual. Nilai pancasila : ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
I
Diharapkan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan tujuan nasional: menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT contoh: pelajaran PKn yang bernilai Pancasila, menghormati antar pemeluk agama
Ilmu / pengetahuan didapat dari rasio atau akal pikir yang datang dari Tuhan
Nilai ketuhanan atau religius. contoh: memeluk suatu agama sebagai pandangan hidup di dunia dan akherat.
II
Setiap manusia mempunyai harkat dan martabat yang sama, dalam pendidikan tidak membedakan usia, agama dan tingkat sosial budaya dalam menuntut ilmu terpenuhi kebutuhan spiritual maupun materiil berjiwa pancasila
Manusia mempunyai potensi (kepribadian) yang dapat dikembangkan sehingga dapat hidup sejahtera dalam suatu ruang dan waktu
contoh: guru tidak boleh memonopoli kebenaran, dengan ilmu diharap tidak ada kekerasan
Nilai kemanusiaan, nilai keadilan dalam kehidupan tidak membeda-bedakan keturunan, ras dan kedudukan.
III
Tidak membatasi golongan dalam belajar UUD 1945 Pasal 31 ayat 1
Proses terbentuknya pengetahuan merupakan hasil kerja sama dengan lingkungannya dan saling berkesinambungan, semakin baik kerjasama maka akan kualitas pengetahuan juga semakin baik.
Nilai persatuan untuk mengisi kemerdekaan.
IV
Kehidupan berdemokrasi kekuasaan ada di tangan rakyat memutuskan mufakat dengan musyawarah. contoh: bebas mengeluarkan pendapat
Manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk memimpin di muka bumi ini untuk memakmurkan umat manusia dengan bijaksana.
Nilai kerakyatan dan nilai tanggung jawab. contoh: adanya gotong royong dalam musyawarah dan tanggung jawab dalam pelaksanaan mufakat.
V
Keadilan dalam memenuhi kebutuhan di bidang materiil dan spiritual yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. contoh:tidak membeda-bedakan siswa
Ilmu pengetahuan sebagai perbendaharaan dan prestasi individu serta karya budaya umat manusia merupakan martabat kepribadian manusia dalam Sisdiknas:tujuan mengejar iptek dan imtaq contoh.: menghargai hasil karya orang lain.
Nilai keadilan, yaitu dalam melaksanakan kewajiban dan penerimaan hak.

PENUTUP

Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional karena Filsafat pendidikan Pancasila merupakan sub sistem dari sistem negara pancasila  dalam pembukaan UUD 1945 “cita dan karsa bangsa kita, tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat Indonesia” merupakan perwujudan nilai dan jiwa pancasila dapat melestarikan kebudayaan, martabat dan kepribadian bangsa dan negara  dapat dikatakan bahwa Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan aspek Rohaniah atau spiritual, hal ini tercermin dalam tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003
                  Dan filsafat pendidikan pancasila bertujuan untuk  mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekeri yang luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani keprbadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan. Tujuanya sama dengan tujuan didirikannya suatu negara . begitu juga Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ingin menciptakan manusia yang berlandaskan  pancasila.

























DAFTAR PUSTAKA

Jalaluddin dan Idi, Abdullah.Filsafat Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo Persada,2011.

Kaelan, Filsafat Pancasila, Yogyakarta, Paradigma, 2002.

Redja Mudyahardjo, Filsafat ilmu Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdyakarya, 2001.

Latif, Abdul, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: Refika Aditama,2007.














[1] Kaelan, Filsafat pancasila (Yogyakarta : Paradigma, 2002), 46.

[2] Ibid, 47,48.
[3] Ibid,50.
[4] Jalaludin dan Idi Abdullah, Filsafat Pendidikan ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),21.

[5]Ibid,2.
[6] Mudyahardjo Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan ( Bandung: Remaja Rosdyakarya,2001),59.
[7] Abdul latif, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan.(Bandung: Refika Aditama,2007), 43.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar