MAKALAH
”Kawasan
Teknologi Pendidikan”
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah
Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Kurnia Hidayati M.pd
Disusun oleh :
Uswatun Hasanah Nim:
210611061
JURUSAN
TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012
PENDAHULUAN
Teknologi pendidikam merupakan suatu bidang kajian khusus ilmu
pendidikan dengan objek formal “belajar”. belajar bukan hanya dilakukan oleh dan untuk
individu, melainkan oleh dan untuk kelompok, bahkan juga diperuntukkan oleh
organisasi secara keseluruhan. Dengan adanya teknologi pendidikan, maka kita
dapat belajar di mana saja, kapan saja, pada siapa saja, mengenai apa saja,
dengan cara dan sumber dari mana saja. Dan di sesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan.
Tujuan utama teknologi pendidikan salah satunya adalah untuk
memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi kegiatan pembelajaran. Teknologi
pembelajaran juga sebagai perangkat lunak (software technology) yang
berbentuk cara-cara sistematis dalam memecahkan masalah pendidikan semakin
canggih dan mendapat tempat secara luas dalam dunia pendidikan. Dengan demikian
aplikasi praktis teknologi pendidikan dalam memecahkan suwatu masalah belajar
mempunyai bentuk kongret dengan danya sumber belajar yang memfasilitasi peserta
didik.
Teknologi pendidikan tumbuh dan berkembang dari praktik pendidikan
dan gerak komunikasi audiovisual. Teknologi pendidikan semula di lihat sebagai
teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan dan
sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau kegiatan pembelajara dengan
audiovisual. Teknologi pendidikan merupakan gabungan dari tiga aliran yang
saling berkepentingan yaitu media pendidikan, psikologi pembelajaran, dan pendekatan
system untuk pendidikan.
Teknologi pendidikan berupaya untuk merancang, mengembangkan, dan
memanfaatkan aneka sumber belajar sehingga dapat memudahkan atau memfasilitasi
seseorang untuk belajar di mana saja,
kapan saja, oleh siapa, dan dengan cara dan sumber belajar apa saja yang sesuai
dengan kebutuhanya. Berdasarkan perkembangan dalam bidang teknologi pendidikan
dan disiplin ilmu lainya, yang relevan dengan landasan teori pembelajaran,
kemungkinan ke depan akan semakin berkembang mengenai kawasan dan ruang lingkup
beserta kategori teknologi pendidikan.
PEMBAHASAN
A.Kawasan teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan sebagai teori dan praktik secara faktual yang
telah menjadi bagian integral dari upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya
pada sistem pendidikan dan pelatihan.[1]
Idealnya setiap teknologi pendidikan / pembelajaran terutama yang memperoleh
pendidikan akademik perlu menguasai beberapa kawasan teknologi pendidikan.[2]
Pembahasan kawasan teknologi pendidikan mencangkup konsep-konsep
para ahli yang di anggap menonjol dan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan
teknologi pendidikan secara umum. Yang dijelaskan oleh Organisasi profesi Assosiation
for Educational Communication and Technology (AECT) dan menurut Davies
(1978).
a.
Kawasan
menurut Davies (1978)
Davies
merumuskan bahwa teknologi pendidikan sesuai dengan gejala pendidikan yang di
amati. Pembahasan davies juga dirangkum dari kumpulan tulisan klasik yang di
sunting oleh Ely dan plomp, (1995:19-21).
Davies
merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan atau kawasan
teknologi pendidikan. Rumusan davies berikut meliputi pendekatan perangkat
keras (hardware), pendekatan perangkat lunak (software), dan
perpaduan pendekatan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut uraianya :
1.
Pendekatan
perangkat keras (hardware)
Pendekatan ini
mengusahakan kegiatan guru yaitu mengajar dengan memanfaatkan penggunaan
perangkat keras. Penggunaan perangkat keras di maksudkan agar terjadi
otomatisasi atau proses mekanistik dalam kegiatan belajar mengajar.
Perangkat keras
digunakan untuk menyampaikan dan menyebarkan materi belajar, memproduksi materi
dan seterusnya. Selain itu, adanya pemanfaatan perangkat keras, dalam hal ini,
menggunakan berbagai bentuk media massa seperti TV atau kaset audio,
ditargetkan untuk menampung siswa dalam jumlah yang lebih besar dari biasa,
dengan tidak mengurangi efisiensi proses belajar. Semua upaya harus tetap
mengacu pada efektifitas pembiayaan, terutama pembiayaan yang berasal dari
siswa.
2.
pendekatan
perangkat lunak (software)
pada tahap ini
teknologi pendidikan “meminjam” teori dari ilmu prilaku yang ditetapkan untuk
mengatasi kesulitan belajar. Teori lain yang di tetapkan adalah teori
instruksional. Teori ini membahas cara-cara memperbaiki, memperbaharui, atau
merancang situasi yang betul-betul di butuhkan oleh siswa. Penggunaan perangkat
keras mesin-mesin, atau yang bersifat mekanistik sangat terbatas, berfungsi
hanya sebagai bagian dari penyajian materi oleh guru.
3.
Pendekatan
perpaduan perangkat keras dan perangkat lunak
Pendekatan ini
menolak model terapan pengembangan sistematik sebagai satu-satunya penyelesaian
masalah secara sistematik. Pendekatan perpaduan menerapkan sistem analisis
dalam pendidikan dan kegiatan instruksional. Penerapan sistem analisis dianggap
mampu mengurangi bias terhadap individu siswa sehingga siswa dapat berperan
dalam kelompoknya dengan dinamis. Selain alasan tadi pendekatan perpaduan di
anggap lebih manusiawi serta integratif (terpadu) dengan kondisi belajar mengajar sehari-hari.kerangka
pendekatan berada pada lingkup sistem (system boundary) dengan
mencermati seluruh faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM).
Faktor tersebut diantaranya siswa (motivasi belajar serta kemamapuan akademik),
guru, lingkungan sekolah, materi atau kurikulum serta tujuan belajar.[3]
b.
Kawasan
menurut Assosiation for Educational Communication and Technology (AECT)
Skema
kawasan yang diuraikan oleh AECT (1977 dan 1994) melekat satu sama lain
Visualisasi kawasan dan bidang garapan menjadi satu, namun mencerminkan keduanya.
Perbedaanya terletak pada cara pandang konsep kawasan terpisan dari konsep
bidang garapan. Dengan demikian kawasan dibahas seiring dengan penjabaran
bidang garapan.
1.
Kawasan
AECT 1997
Teknologi
pendidikan, teknologi intruksional, sumber belajar, komponen bidang garapan:
rancangan, pengembangan, evaluasi, sumber belajar, peserta didik.
Salah satu
cirri khas dari bidang garapan yang di rumuskan Tim khusus AECT tahun 1977
adalah penekanan model kawasan pada usaha mengabsahkan pekerjaan yang menonjolkan
“lahan” yang dapat di garap oleh para praktisi teknologi pendidikan.sebagaimana
biasanya, proses belajar menjadi factor utama dalam proses belajar dan
pendidikan. Seperti telah di sebutkan
sebelumnya, teknologi pendidikan di rumuskan sebagai cakupan yang lebih luas
dibandingkan dengan teknologi intruksional. Rumusan ini mengacu pada konsep bahwa
proses intruksional menjadi bagian proses pendidikan. Seperti skema kawasan
Teknologi Intruksional(AECT 1977) berikut:
Fungsi
pengelolaan intruksional
Pengelolaan
organisasi pengelolaan pegawai
|
Fungsi
pengembangan intruksional
Teori
dan penelitian produksi, evaluasi, pemilihan logistic, pemanfaatan penyebaran.
|
Komponen
sistem intruksional pesan, orang, materi, peralatan teknik, setting/ pengaturan.
|
Peserta
didik
siswa
|
Peran Kawasan
Assosiation for Educational Communication and Technology (AECT) mendefinisikan 5 domain Teknologi pndidikan yaitu design,
development, utilization, management and evaluation. Pada tiap domain juga
terdiri atas beberapa sub domain. Kawasan teknologi pendidikan membagi banyak
kesamaan dalam mendefinisikanya dan memperkuat landasanya, sebagaimana keilmuan
lainya dan aplikasi keilmuan sosial (Luppicini, 2005). Definisi yang di kutip
Luppicini (2005) tentang konsep kawasan teknologi pendidikan adalah suatu
tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah memanfaatkan
peralatan, teknik, teori dan metode dari berbagai banyak bidang pengetahuan,
untuk :
a.
Merancang,
mengembangkan dan menilai, efektifitas dan efisiensi sumber manusia dan mesin
dalam memfasilitasi dan mempengaruhi semua aspek pembelajaran.
b.
Pedoman
agen perubahan perubahan sistem dan praktek dalam hal untuk membagi dalam
mempengaruhi perubahan dalam social.
Dalam perkembangan terakhir, teknologi pendidikan yang di
definisikan sebagai teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan,
pengelolaan, penilaian, dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar.
Definisi tersebut mengandung pengertian adanya empat komponen dalam teknologi
pembelajaran yaitu :
a. Teori
dan praktik
b. Desain,
pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian
c. Proses
sumber dan sistem
d. Untuk
belajar[4]
Hubungan antar Kawasan
Kawasan teknologi pembelajaran merupakan rangkuman wilayah utama yang merupakan dasar pengetahuan bagi setiap kawasan. Para peneliti dapat berkonsentrasi pada satu kawasan meskipun para peneliti tersebut, dapat memfokuskan diri pada satu kawasan atau cakupan dalam kawasan tersebut, mereka menarik mafaat teori dan praktik dari kawasan yang lain. Hubungan antara kawasan sebagai berikut:[5]
2. Kawasan berdasarkan definisi teknologi pendidikan menurut AECT (2008)
Definisi terbaru tahun 2008 merupakan pengembangan dari kawasan
sebelumnya, dan tiap kawasan melanjutkan perkembangannya. Definisi 2008 sudah
lebih spesifik karena menekankan pada studi dan etika praktek. Berikut definisi
teknologi pendidikan menurut AECT 2008 “educational technology is the study
and ethical practice of facilitating lerning and improving performance by
creating, using, and managing appropriate technological process and resource”
bahwa teknologi pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi
pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan
pengaturan proses serta sumber daya teknologi. (Januszewski and Molenda,
2008:1). Kawasanya terdiri dari :
a.
Study
b.
Praktik
etis
c.
Memfasilitasi
d.
Pembelajaran
e.
Improving
f.
Performance
(meningkatkan)
g.
Appropriate
(yang layak)
h.
Teknologi
i.
Proses
j.
Sumber
PENUTUP
Kesimpulan
konsep kawasan teknologi pendidikan adalah
suatu tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah
memanfaatkan peralatan, teknik, teori dan metode dari berbagai banyak bidang
pengetahuan, untuk :
a.
Merancang,
mengembangkan dan menilai, efektifitas dan efisiensi sumber manusia dan mesin
dalam memfasilitasi dan mempengaruhi semua aspek pembelajaran.
b.
Pedoman
agen perubahan perubahan sistem dan praktek dalam hal untuk membagi dalam
mempengaruhi perubahan dalam social.( Luppicini:2005 )
Dalam perkembangan
terakhir, teknologi pendidikan yang di definisikan sebagai teori dan praktik
dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian
proses, sumber, dan sistem untuk belajar.
Kawasan
teknologi pendidikan menurut Davies (1978)
Davies
merumuskan tiga pendekatan sehubungan dengan bidang garapan atau kawasan
teknologi pendidikan. Rumusan davies berikut meliputi :
1.
pendekatan perangkat keras (hardware)
2.
pendekatan perangkat lunak (software)
3.
dan
perpaduan pendekatan perangkat keras dan perangkat lunak
kawasan
teknologi pendidiksn menurut AECT (1977)
Kawasan Teknologi
pendidikan terdiri dari, teknologi intruksional, sumber belajar, komponen
bidang garapan: rancangan, pengembangan, evaluasi, sumber belajar, peserta
didik.
Salah satu ciri khas dari bidang garapan yang di rumuskan Tim
khusus AECT tahun 1977 adalah penekanan model kawasan pada usaha mengabsahkan
pekerjaan yang menonjolkan “lahan” yang dapat di garap oleh para praktisi
teknologi pendidikan.
Kawasan berdasarkan definisi teknologi pendidikan menurut AECT
(2008)
Yaitu studi dan etika praktek untuk
memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan,
penggunaan, dan pengaturan proses serta sumber daya teknologi.kawasanya
meliputi : (a) Study, (b) praktik etis,(c) memfasilitasi, (d) pembelajaran, (e)
impoving, (f) Performance (meningkatkan), (g) Appropriate (yang layak), (h)
Teknologi, (i) proses, (j) sumber.
DAFTAR
PUSTAKA
Harjali, Teknologi Pendidikan,Ponorogo:Stain po press.2011
Miarso
Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Kencana.2004.
Warsita
Bambang,Teknologi Pembelajaran dan Landasan Aplikasinya.Jakarta: Rieneka
Cipta.2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar