Selasa, 25 September 2012



MAKALAH
”Filsafat pendiddikan pancasila dalam Tinjauan Ontologis, Epistimologis, dan Aksiologis”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas  mata kuliah
Filsafat Pendidikan

STAIN%20WARNA


Dosen Pengampu :
Drs. Mukhibat

Disusun oleh :
Agla Naimah M  Nim: 2106110
Uswatun Hasanah  Nim: 210611061


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012








A.  PENDAHULUAN

Dalam mempelajari filsafat pendidikan Pancasila ada dua hal yang lebih dahulu kita pelajari yaitu Pancasila dan Filsafat pendidikan  memepelajari Pancasila melalui pendekatan sejarah supaya akan dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi dari waktu ke waktu di tanah air kita Indonesia, peristiwa – peristiwa yang  dimaksudkan adalah yang ada sangkut pautnya dengan Pancasila. Sejarah Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri karena itu dalam pembahasan ini kami mencoba mulai dari masa kejayaan bahwa Indonesia merdeka yang kemudian mengalami penderitaan akibat ulah kolonialisme sehingga timbul perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme tersebut, kemudian bangsa Indonesia berhasil meproklamasikan kemerdekaan dan berhasil juga menjawab tantangan tersebut serta mengisi kemerdekaannya itu dengan pembangunnan. Dalam seluruh peristiwa tersebut Pancasila mempunyai peranan penting
Yang ke dua yaitu mengenai Ajaran filsafat yang mempunyai status tinggi dalam kebudayaan manusia yakni sebagai ideologi bangsa dan Negara. selanjutnya menjadi eksistensi suatu bangsa.  untuk menjaga eksistensi maka diwariskanlah nilai-nilai itu pada generasi selanjutnya  cara transfer nilai yang efektif adalah melalui pendidikan  untuk menjamin kebenaran dan efektifnya proses pendidikan maka dibutuhkan landasan filosofis dan ilmiah sebagai asas normatif dan pedoman pelaksanaan pembinaan berhasil atau tidaknya pendidikan berpengaruh besar terhadap prestasi suatu bangsa bahkan pada tingkat sosio-budaya mereka.
Kedudukan Filsafat Pendidikan ada 2 :
 (1) Landasan Ilmiah bagi pelaksanaan pendidikan yang terus berkembang secara dinamis,
(2) Landasan Filosofis menjiwai seluruh kebijaksanaan dalam pelaksanaan pendidikan, serta dapat menjawab persoalan pendidikan. 
Contoh dalam aplikasi di kehidupan nyata yang bersumber dari ajaran filsafat antara lain: kehidupan sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan kebudayaan.
Keseluruhan system (Sumber dan dasar moral filsafat pendidikan, tujuan pendidikan pancasila, kebudayaan nasional dan kurikulum serta teori pengetahuan) menampilkan diri dalam perwujudan system pendidikan nasional pancasila yang wajar dibina dengan dijiwai filsafat pendidikan pancasila. System kependidikan nasional sebagai kelembagaan nasional pembinaan, dengan kebijaksanaan yang mantap menjamin pewarisan dan pelestarian system kenegaraan dan budaya berdasarkan pancasila.
































B. PEMBAHASAN
1. SEJARAH YANG MENYATAKAN BAHWA PANCASILA SEBAGAI ASAS PENDIDIKAN NASIONAL
         Menurut Aris Toteles, tujuan pendidikan sama dengan tujuan didirikannya suatu negara . begitu juga Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ingin menciptakan manusia yang berlandaskan  pancasila.[1]
                         Th 1959 pemerintah mengeluarkan kebijaksanaan agar arah pendidikan tidak menuju pembentukan manusia liberal yang dianggap sangat bertentangan dengan jiwa dan semangat bangsa Indonesia(Depdikbud,1993:79).
                                   Atas instruksi menteri Pengajaran dan Budaya Prof.Dr. Priyono yang dikenal dengan nama “Sapta Usaha Tama dan Pancawardhana” yang isinya antara lain bahwa Pancasila merupakan asas pendidikan nasional (Supardo, 1960:431).
Alasan Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional karena Filsafat pendidikan Pancasila merupakan sub sistem dari sistem negara pancasila  dalam pembukaan UUD 1945 “cita dan karsa bangsa kita, tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat Indonesia” merupakan perwujudan nilai dan jiwa pancasila dapat melestarikan kebudayaan, martabat dan kepribadian bangsa dan negara  dapat dikatakan bahwa Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan aspek Rohaniah atau spiritual Sisdiknas, hal ini tercermin dalam tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003.
Pancasila juga merupakan filsafat hidup bangsa karena Pancasila merupakan :
1.      Jiwa seluruh rakyat Indonesia
2.     Kepribadian bangsa Indonesia
3.     Pandangan bangsa Indonesia
4.     Dasar negara Indonesia
5.     Tujuan hidup bangsa Indonesia
6.     Kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan mencapai puncak kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia secara pribadi. sebagai makhluk sosial dalam hubungan masyarakat, alam dan Tuhannya mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.[2]
Pancasila harus dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehingga mempunyai nilai dan arti bagi kehidupan bangsa
Pancasila yang dimaksud yaitu yang sebagaimana:
Yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 terdiri dari 5 sila, penjabarannya sebanyak 36 butir yang saling berhubungan menjadi satu kesatuan.
         Bukti pengamalan pancasila yang dijadikan sebagai falsafah hidup bangsa, Menurut Muhammad Noor Syam: nilai-nilai dasar dalam sosio budaya Indonesia hidup dan berkembang sejak awal peradabannya sifat masih berupa kebudayaan, yang meliputi:
1.      Kesadaran ketuhanan dan kesadaran keagamaan secara sederhana
2.     Kesadaran kekeluargaan, dimana cinta dan keluarga sebagai dasar dan kodrat terbentuknya masyarakat dan sinambungnya generasi.
3.     Kesadaran musyawarah mufakat dalam menetapkan kehendak bersama
4.     Kesadaran gotong royong, tolong-menolong.
5.     Kesadaran tenggang rasa, atau tepa selira, sebagai semangat kekeluargaan dan kebersamaan, hormat-menghormati dan memelihara kesatuan, saling pengertian demi keutuhan, kerukunan dan kekeluargaan dalam kebersamaan[3].

2. HUBUNGAN  PANCASILA DENGAN SISTEM PENDIDIKAN DITINJAU DARI FILSAFAT PENDIDIKAN
         Pancasila :
Merupakan dasar negara dan bangsa serta menjadi pandangan hidup bangsa yang menjiwai sila-silanya dalam kehidupan sehari-hari.
         Filsafat Pendidikan : berusaha menjawab dengan berpikir secara mendalam, sistematis, dan komprehensif mengenai bagaimana nilai-nilai Pancasila itu dapat dihayati, dipahami, dan dilaksanakan.[4]

         Sistem Pendidikan : memasukkan nilai-nilai Pancasila ke dalam proses pendidikan (peran utama transfer nilai).[5]
Pancasila merupakan landasan dan hasil cipta dari kebudayaan  yang  mengandung nilai-nilai filsafat dan telah lama mengakar pada kehidupan bangsa Indonesia. Identitas Pancasila mencerminkan suatu system pendidikan nasional yang bertumpu dan dijiwai oleh suatu keyakinan dan pandangan hidup. filsafat pendidikan pancasila merupakan system Negara pancasila yang dilaksanakan dalam berbagai subsistem kehidupan bangsa dan masyarakat. System negara pancasila tersebut berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 yang mana Pancasila merupakan aspek ruhaniah atau spiritual system pendidikan nasional.
            System pendidikan nasional dijiwai dan didasari oleh sistem pendidikan yang lain selain pancasila yang termuat dalam UU No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional yakni: pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekeri yang luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani keprbadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan.[6]
Filsafat pendidikan Pancasila merupakan terapan dari filsafat Pancasila, maka selama membahas filsafat pendidikan pancasila akan berangkat dari filsafat pamcasila. Filsafat pendidikan pancasila menggunakan cara kerja dan hasil-hasil filsafat pancasila, berupa pemikiran manusia tentang realitas, pengetahuan dan nilai-nilai Pancasila. Sebagai Filsafat,Pancasila harus menampakkan diri sebagai indikator karakteristik mentalitas bangsa Indonesia.Rumusan mentalitas itu sebagai sosok acuan bangsa, termasuk pendidikan sehingga dimensi karakteristik mentalitas itu menjadi tujuan pendidikan. Dan tujuan pendidikan itulah yang di Elaborasi menjadi tujuan konstitusional pendidikan tujuan institusional (lembaga pendidikan), tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.Kedudukan filsafat dan filsafat pendidikan Pancasila sangat berperan sentral, terutama pada penentuan tujuan pendidikan. Yaitu bagaimana menjabarkan/mengolaborasikan filsafathidup atau tujuan hidup menjadi tujuan pendidikan. Kesesuaian antara filsafat hidup dan tujuan pendidikan dapat menentukan hasil pendidikan yang akan dicapainya. Jadi, Pancasila menjadi filsafat pendidikan pancasila berkenaan dengan kristalisasi nilai yang menjadi harapan masyarakat, kemudian dirumuskan menjadi tujuan pendidikan sehingga arah dan landasan pendidikan nasional Indonesia yang bersifat filosofis, yaitu filsafat pendidikan Pancasila.[7]

E.  FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA DALAM TINJAUAN ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI
           Berikut akan dijelaskan filsafat pendidikan pancasila yang kita tinjau dari segi Ontologis (apakah), Epistimologi (dari mana) aksiologis (manfaat) dengan mengetahui isi dari Pancasila yaitu :
1.      Ketuhanan Yang maha Esa
2.     Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3.     Persatuan Indonesia
4.     Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
5.     Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keterangan :
Sila Pancasila
Lapangan/Kajian/Tinjauan Filsafat
Ontologi
Epistemologi
Aksiologi

Pancasila dapat dilihat dari penghayatan dan pengalaman kehidupan sehari-hari
Studi tentang pengetahan (adanya) benda-benda yang menyelidiki sumber, syarat, proses terjadinya ilmu pengetahuan, batas validitas dan hakikat ilmu pengetahuan supaya hidup lebih sejahtera  contoh :bangsa Indonesia telah menemukan Pancasila
Menyelidiki nilai-nilai (value). Dari sikap manusia sehari-hari. Dapat dibedakan menjadi 2:nilai materiil dan nilai spiritual. Nilai pancasila : ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
I
Diharapkan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan tujuan nasional: menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT contoh: pelajaran PKn yang bernilai Pancasila, menghormati antar pemeluk agama
Ilmu / pengetahuan didapat dari rasio atau akal pikir yang datang dari Tuhan
Nilai ketuhanan atau religius. contoh: memeluk suatu agama sebagai pandangan hidup di dunia dan akherat.
II
Setiap manusia mempunyai harkat dan martabat yang sama, dalam pendidikan tidak membedakan usia, agama dan tingkat sosial budaya dalam menuntut ilmu terpenuhi kebutuhan spiritual maupun materiil berjiwa pancasila
Manusia mempunyai potensi (kepribadian) yang dapat dikembangkan sehingga dapat hidup sejahtera dalam suatu ruang dan waktu
contoh: guru tidak boleh memonopoli kebenaran, dengan ilmu diharap tidak ada kekerasan
Nilai kemanusiaan, nilai keadilan dalam kehidupan tidak membeda-bedakan keturunan, ras dan kedudukan.
III
Tidak membatasi golongan dalam belajar UUD 1945 Pasal 31 ayat 1
Proses terbentuknya pengetahuan merupakan hasil kerja sama dengan lingkungannya dan saling berkesinambungan, semakin baik kerjasama maka akan kualitas pengetahuan juga semakin baik.
Nilai persatuan untuk mengisi kemerdekaan.
IV
Kehidupan berdemokrasi kekuasaan ada di tangan rakyat memutuskan mufakat dengan musyawarah. contoh: bebas mengeluarkan pendapat
Manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk memimpin di muka bumi ini untuk memakmurkan umat manusia dengan bijaksana.
Nilai kerakyatan dan nilai tanggung jawab. contoh: adanya gotong royong dalam musyawarah dan tanggung jawab dalam pelaksanaan mufakat.
V
Keadilan dalam memenuhi kebutuhan di bidang materiil dan spiritual yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. contoh:tidak membeda-bedakan siswa
Ilmu pengetahuan sebagai perbendaharaan dan prestasi individu serta karya budaya umat manusia merupakan martabat kepribadian manusia dalam Sisdiknas:tujuan mengejar iptek dan imtaq contoh.: menghargai hasil karya orang lain.
Nilai keadilan, yaitu dalam melaksanakan kewajiban dan penerimaan hak.

PENUTUP

Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan tuntutan nasional karena Filsafat pendidikan Pancasila merupakan sub sistem dari sistem negara pancasila  dalam pembukaan UUD 1945 “cita dan karsa bangsa kita, tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat Indonesia” merupakan perwujudan nilai dan jiwa pancasila dapat melestarikan kebudayaan, martabat dan kepribadian bangsa dan negara  dapat dikatakan bahwa Filsafat Pendidikan Pancasila merupakan aspek Rohaniah atau spiritual, hal ini tercermin dalam tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003
                  Dan filsafat pendidikan pancasila bertujuan untuk  mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekeri yang luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan, kesehatan jasmani keprbadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan. Tujuanya sama dengan tujuan didirikannya suatu negara . begitu juga Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 ingin menciptakan manusia yang berlandaskan  pancasila.

























DAFTAR PUSTAKA

Jalaluddin dan Idi, Abdullah.Filsafat Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo Persada,2011.

Kaelan, Filsafat Pancasila, Yogyakarta, Paradigma, 2002.

Redja Mudyahardjo, Filsafat ilmu Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdyakarya, 2001.

Latif, Abdul, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: Refika Aditama,2007.














[1] Kaelan, Filsafat pancasila (Yogyakarta : Paradigma, 2002), 46.

[2] Ibid, 47,48.
[3] Ibid,50.
[4] Jalaludin dan Idi Abdullah, Filsafat Pendidikan ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011),21.

[5]Ibid,2.
[6] Mudyahardjo Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan ( Bandung: Remaja Rosdyakarya,2001),59.
[7] Abdul latif, Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan.(Bandung: Refika Aditama,2007), 43.

Sabtu, 22 September 2012

dampak perubahan pedosfer terhadap kehidupan manusia



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pedosfer atau tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis yang berada pada permukaan paling atas dari bumi. Dalam kehidupan sehari-hari, tanah merupakan bagian yang penting yang dapat menunjang kelangsungan hidup manusia. Sebagian besar yang kita gunakan dan kita miliki sekarang berasal dari tanah, misalnya tanah kita gunakan sebagai tempat tinggal tempat pertanian dan lain-lain. Tumbuhan memperoleh makanan dari tanah, sedangkan manusia dan hewan sangat tergantung pada tumbuhan. Jadi, makanan yang kita butuhkan untuk kelangsungan hidup manusia juga berasal dari tanah oleh karena itu pengerusakan kualitas tanah sebenarnya menghambat kelangsungan hidup manusia.
Dalam upaya menunjang pembangunan yang berwawasan lingkungan pengetahuan tentang tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tanah mutlak diketahui.
Sehubungan dengan hal tersebut penulis dapat termotivasi untuk membahas dampak perubahan tanah secara jelas dan mudah dipahami dalam karya tulis yang berjudul “ DAMPAK PERUBAHAN PEDOSFER TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA “.



1
 
 
B.     Rumusan Masalah
Agar pembahasan paper ini lebih mudah dan terarah maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah faktor-faktor perubahan pedosfer ?
2.      Apakah dampak perubahan pedosfer terhadap kehidupan manusia ?
3.      Bagaimana usaha penaggulangan perubahan  pedosfer?

C.    Tujuan Pembahasan
Setiap orang yang melakukan pekerjaarn pasti mempunyai  tujuan dan maksud tertentu. Demikian juga penulis dalam menyusun paper ini mempunyai acuan tertentu pula antara lain sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perubahan pada pedosfer.
2.      Untuk mengetahui dampak perubahan pedosfer terhadap kehidupan manusia.
3.      Untuk mengetahui bagaimana usaha penaggulangan perubahan pedosfer.

D.    Jenis Penelitian
Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode library research yaitu mengambil pengertian dari buku-buku yang ada didalam perpustakaan.

E.     Metode Penelitian
Adapun metode dalam penulisan paper ini penulis menggunakan metode kepustakaan yaitu membaca buku yang ada kaitannya dengan paper ini, sehingga penulis dapat mengumpulkan bahan yang selanjutnya dianalisa guna memperoleh pemecahan permasalahan.

F.     Metode Analisa Data
1.      Metode deduktif : menganalisa konsep yang bersifat umum menjadi konsep yang bersifat khusus.
2.      Metode induktif : menganalisa konsep yang bersifat khusus menjadi konsep yang bersifat umum.

G.    Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan paper ini adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Meliputi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, jenis penelitian, metode pengumpulan data, dan sistematika pembahasan.
BAB II : PEDOSFER
Meliputi : pengertian pedosfer, faktor-faktor pembentuk pedosfer dan jenis-jenis pedosfer.
BAB III : DAMPAK PERUBAHAN PEDOSFER TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Meliputi : faktor-faktor penyebab perubahan pedosfer, dampak perubahan pedosfer terhadap kehidupan manusia. Usaha penaggulangan perubahan pedosfer.
BAB IV : PENUTUP
Meliputi : kesimpulan, saran-saran, dan penutup.


















BAB II
PEDOSFER
A.    Pengertian Pedosfer
Pedosfer atau tanah adalah lapisan kulit bumi yang tipis yang terletak pada bagian atas permukaan bumi, tanah dalam bahasa inggris disebut “ SOIL “ menurut dokuchaev: tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi.
Tanah yang berbentuk di permukaan bumi secara langsung maupun tidak langsung selalu berkembang dari bahan- bahan mineral batuan. Melalui proses pelapukan baik secara fisis[1] maupun kimia dan dibantu oleh pengaruh atmosfer maka batu-batuan akan berdisintegrasi dan terdisintegrasi menghasilakan bahan induk lepas. Dan selanjutnya dibawah pengaruh proses pedogenik.[2] Berkembang menjadi tanah, seperti halnya dengan bentuk –bentuk permukaan bumi yang lain. Bahwa tanah dalam perkembangannya selalu mengikuti prinsip-prinsip dasar distribusi/ penyebaran alami, yakni sebagai berikut :
a.       Tanah akan berkembang menjadi bermacam-macam bentuk
b.      Tanah akan menunjukkan perubahan-perubahan tradisional pada daerah-daerah perbatasan antar region tanah.
c.      
5
 
Tanah akan memperlihatkan perubahan-perubahan yang disebabkan pengaruh waktu
d.      Tanah akan menuju kesetabilan relatif dalam daerah lingkungan bahan induknya.

B.     Faktor-faktor Pembentukan Pedosfer
Ada beberapa faktor –faktor pembentuk tanah tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1.      IKLIM
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi proses pembentukan tanah ada dua yaitu:
a)          Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk apabila suhu tinggi maka proses pelapukan akan berlangsung cepat sehingga pembentukan tanah akan cepat pula.
b)          Curah Hujan
Curah hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan erosi dan pencucian tanah. Sedangkan pencucian tanah yang cepat menyebabkan tanah menjadi asam.(PH[3] Tanah menjadi rendah )

2.      ORGANISME (Vegestasi, jasad renik/mikroorganisme)
Organisme sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal :
a.       Membuat proses pelapukan baik pelapukan organik/pelapukan yang dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan pertumbuhan) maupun pelapukan kimiawi/ pelapukan yang terjadi karena proses kimia seperti batu kapur yang larut oleh air.
b.      Membantu proses pembentukan humus. Tumbuhan akan menghasilkan dan menyisakan daun/ ranting yang menumpuk dipermukaan tanah. Daun dan ranting itu akan membusuk dengan bantuan jasad renik/mikroorganisme yang ada didalam tanah.
c.       Pengaruh jenis vegetasi[4] terhadap sifat-sifat tanah sangat nyata yang terjadi didaerah yang beriklim sedang seperti vegetasi hutan dapat membentuk tanak hutan dengan warna merah. Sedangkan vegetasi rumput membentuk tanah berwarna hitam karena banyak kandungan bahan organis dari akar –akar dan sisa-sisa rumput.
d.      Kandungan unsur-unsur kimia yang terdapat dalam tanaman berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Contoh : jenis cemara  yang memberi unsur-unsur kimia seperti, Ca. Mg. dan K yang relative rendah. Akibatnya tanah di pohon cemara derajat keasamannya lebih tinggi.
3.      BAHAN INDUK
Bahan induk akan menentukan sifat fisik maupun sifat kimia tanah. Bahan induk terdiri dari bahan vulkanik. Batuan beku, batuan sedimen (Endapan) dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur menjadi bahan induk. Kemudian akan ,mengalami pelapukan dan menjadi tanah.
4.      TOPOGRAFI[5]/RELIEF [6]
Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi :
a)      Tebal tipisnya lapisan tanah
Daerah yang memiliki topografi miring/berbukit tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan daerah datar lapisa tanahnya tebal karena sedimentasi.
b)      Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya kurang baik seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya menjadi asam.
5.      WAKTU
Waktu yang dibutuhkan tanah yang merupakan benda alam yang terus-menerus berubah akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus berubah akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus akibatnya tanah semakin tua dan kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur-unsur hara telah habis karena mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa.



C.    Jenis-jenis pedosfer
Jenis-jenis tanah/pedosfer yang ada dipermukaan bumi tentunya berbeda-beda antara satu tempat dengan yang lainnya. Jenis-jenis tanah yang khususnya terdapat di Indonesia bermacam-macam antara lain :
1.      Organosal/Tanah gambut/tanah Organik
Jenis tanah ini berasal dari bahan induk organik dari hutan rawa. Mempunyai ciri warna cokelat hingga kehitaman, kandungan unsur haranya rendah terbentuk karena adanya proses pembusukan sisa-sisa tumbuhan rawa.
2.      Tanah Aluvial
Jenis tanah ini berasal dari material halus yang diendapkan oleh aliran sungai oleh karena itu tanah ini banyak terdapat didaerah datar sepanjang aliran sungai.
3.      Tanah Regosol
Tanah ini berasal dari endapan abu vulkanis baru yang memilki butiran kasar. Penyebarannya terdapat pada daerah gunung api, jenis tanah ini masih muda belum mengalami diferensiasi horizon[7] dan tingkat kesuburan sedang.
4.      Tanah Litosol
Merupakan jenis tanah yang berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak begitu tebal, berasal dari batuan beku yang mengalami proses pelapukan sempurna. Tekstur tanah beraneka ragam, pada umumnya berlapis dan tidak berstruktur, dan tingkat kesuburan bervariasi .
5.      Tanah Latosol
Jenis tanah ini berkembang/terjadi diferensiasi horizon, kedalamn dalam bertekstur lempung, struktur lemah hingga  gumpal warna cokelat merah hingga kuning. Tersebar didaerah beriklim basah curah hujan lebih dari 300-1000 mm. tanah ini terbentuk dari batuan gunung api yang kemudian mengalami proses pelapukan lanjut.
6.      Tanah Grumosol
Jenis tanah ini berasal dari batu kapur, batu lempung, tekstur lempung berat, agak tebal, tersebar didaerah iklim sub humid [8] /sub arid dan curah hujan kurang dari 2500 mm/ tahun.
7.      Tanah Podsolik
Tanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tuff [9] vulkanik bersifat asam, curah hujan  lebih 2500 mm/ tahun, tekstur lempung hingga pasir. Tingkat kesuburan rendah hingga sedang warna merah hingga kuning dan peka terhadap erosi.
8.      Tanah Pedsol
Jenis tanah ini berasal dari batuan induk pasir, tekstur lempung hingga pasir, struktur gumpal, tingkat kesuburan tanah rendah penyebarannya didaerah beriklim basah, topografi pegunungan misalnya didaerah Kalimantan tengah.
9.      Tanah Andosol
Jenis tanah ini berasal dari induk abu vulkanik solum[10] agak tebal warna cokelat abu-abu hingga hitam, kandungan organik tinggi, tekstur berdebu, struktur remah, konsistensi gembur dan besifat licin berminyak (smeary) iklim sedang dengan curah hujan diatas 2500 mm/tahun umumnya dijumpai dilereng atas kerucut vulkan di ketinggian diatas 800 m.
10.  Tanah Mediteran Merah-Kuning
Jenis tanah ini berasal dari batuan kapur keras (Limestone) dan tuff vulkanis bersifat basa. Penyebaran  didaerah beriklim sub humid. Penyebaran  pada topografi karst[11] dan lereng vulkan dengan ketinggian dibawah 400 mm. warna cokelat hingga merah, khusus tanah mediteran merah kuning didaerah topografi karst disebut “ terra rossa”
11.  Hidromoft kelabu (gleisol)
Jenis tanah ini perkembangannya dipengaruhi oleh faktor lokal, yaitu topografi merupakan dataran rendah dan cekungan, hampir selalu tergenang air, solum tanah sedang, warna kelabu hingga kekuning-kuningan, tekstur lempung, tekstur berlumpur, konsisten lekat kandungan bahan organik. Ciri khas tanah ini yaitu adanya “ glei kontinu” yang berwarna kelabu pucat kedalaman < 0,5 m. akibatnya profil tanah selalu jenuh air. Penyebaran didaerah beriklim humid hingga sub humid curah hujan lebih dari 2000 mm/ tahun.
12.  Tanah Sawah (paddy soil)
Tanah disawah ini diartikan tanah yang karena sudah lama (ratusan tahun) dipersawahkan dilihat dari perkembangan profil khas, yang menyimpang dari tanah aslinya. Penyimpangannya antara lain terbentuknya lapisan bajak yang hampir kedap air atau disebut  padas olah, sedalam 10-15 cm dari muka tanah tebal 2-5 cm. dibawah ini lapisan bajak terdapat mangan dan besi, tebalnya bervariasi tergantung permeabilitasi tanah.













BAB III
DAMPAK PERUBAHAN PODESFER TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

A.    Faktor-faktor Penyebab Perubahan Pedosfer /Tanah
Seperti halnya terhadap benda-benda lain, tanah juga termasuk wujud alam yang mudah mengalami perubahan/kerusakan serta berbagai masalah mengenai tanah banyak sekali terjadi khususnya di Indonesia masalah tersebut seperti, tingkat kesuburan tanah yang rendah, erosi, tanah longsor dan lain-lain. Adapun faktor-faktor penyebab/kerusakan tanah antara lain sebagai berikut:
a.       Erosi
Adalah suatu proses penghancuran tanah (detached) dan kemudian tanah tersebut dipindahkan ketempat lain oleh kekuatan air, angin, gletser atau gravitasi yang sering terjadi di Indonesia yaitu erosi yang disebabkan oleh air. Adapun jenis-jenis erosi dapat dibedakan menjadi tujuh antara lain :
1.      Pelarutan
2.      Erosi Percikan (splash erosion)
3.       Erosi Lembar (sheet erosion)
4.      Erosi Alur (rill erosion)
5.      Erosi Gully (gully erosion)
6.     
13
 
Erosi Parit ( channel erosion)
7.      Longsor
b.      Perusakan Hutan
Akibat dari hutan yang rusak dapat mengurangi daya serap tanah dan mengurangi kemampuan dalam menampung dan menahan air, sehingga tanah mudah tererosi.
c.       Proses Kimiawi Air Hujan
Air hujan merupakan faktor utama terjadinya kerusakan tanah melalui proses perubahan kimiawi dan sebagian lagi karena proses mekanisme.
d.      Proses Mekanisme Air Hujan
Air yang turun sangat deras akan mengikis dan menggores tanah di permukaannya sehingga terbentuk selokan pada daerah yang tidak bervegetasi hujan lebat dapat menghanyutkan tanah berkubik-kubik, ada pula yang menghanyutkan Lumpur sehingga terjadi banjir Lumpur.
e.       Tanah Longsor
Tanah longsor adalah turunya/ambruknya tanah dan bebatuan ke bawah bukit. Hujan mempercepat longsornya tanah karena tanah menjadi longgar dan berat. Pelongsoran hanya terjadi pada lapisan luar yang terlepas dari permukaan tanah.
f.       Kehilangan unsur hara dan bahan organik dari daerah pekarangan
g.      Terkumpulnya garam di daerah perakaran (salinisasi)
h.      Penjenuhan tanah oleh air (water longing) 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  
B.     Dampak Perubahan Pedosfer terhadap Kehidupan Manusia
Dengan adanya pertambahan populasi, dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia telah memaksa tanah berproduksi pada tingkat maksimum. Dalam usaha peningkatan produksi biasanya manusia hanya terpaku pada hasil produksi saja, jarang sekali ada yang memperhatikan tanah sebagai sumber daya alam yang bersifat tidak dapat diperbaharui (non renewable), sehingga tanah mengalami perubahan/kerusakan dan jga dapat memberikan dampak terhadap kehidupan khususnya manusia. Perubahan/kerusakan tanah yang utama adalah akibat erosi tidak hanya ditempat erosi saja tetapi, juga perubahan-perubahan ditempat lain. Adapun macam-macam dampak perubahan pedosfer/tanah terhadap kehidupan manusia antara lain:
a.       Berkurangnya daerah/ wilayah tempat tinggal manusia
b.      Pendapatan petani berkurang karena penurunan produktifitas tanah
c.       Berkurangnya lahan untuk bercocok tanam karena banyaknya lahan kritis yang kurang subur.
d.      Banyaknya bencana seperti banjir, tanah longsor, dan lain-lain yang merugikan manusia karena laju infiltrasi dan kemampuan tanah menahan air berkurang dan struktur tanah rusak.
e.       Memerlukan banyak tenaga untuk mengolah kembali tanah yang rusak.



C.    Usaha penggulangan Perubahan Pedosfer
Pada uraian di muka telah dibahas tanah menjadi cepat rusak karena adanya penggunaan tanah yang kurang tepat. Salah satu cara menanggulangi kerusakan tanah/pedosfer dapat dilakukan dengan system “ Konservasi tanah “ yaitu memelihara dan perlindungan terhadap tanah yang diupayakan secara teratur yang bertujuan untuk mengurangi dan memberi solusi atas kerusakan tanah beserta kelestariannya, yang berarti menggunakan tanah sesuai dengan daya guna kemampuan, kemudian jika kita sudah memanfaatkannya kita harus memelihara serta mempertahankan  produktifitasnya.  Dengan  jalan memperlakukannya dengan syarat yang diperlukan. Sehingga tanah tidak rusak dan tetap produktif. Dengan  demikian pada dasarnya usaha konservasi tanah harus dilakukan melalui/dengan :
1)      Mengurangi besar energi perusak (air hujan dan aliran permukaann). Ke suatu tempat dimana tidak menyebabkan kerusakan tanah.
2)      Meningkatkan ketahanan agregat tanah terhadap pukulan air hujan dan kikisan limpasan permukaan.
3)      Memperbaiki pelindung tanah
    Pemilihan dan pelaksanaan program konservasi tanah dapat diringkas menjadi :
1)      Dibagian hulu (tengah): mendapatkan produktivitas lahan pertanian (dan hutan ) yang tinggi dan produktivitasnya tinggi dapat terjadi dalam waktu yang lama (sustainable)
2)      Di bagian hilir (dan tengah)  mengendalikan banjir dan mengelola pengendapan sungai dan berbagi proyek yang dibangun pada sungai tersebut.
Berdasarkan cara yang dikenal tiga macam metode konservasi tanah yaitu:
A.    Metode vegetatif/ vegetasi
Metode vegetatif/vegetasi adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuh) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi, ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif antara lain:
a.       Penghijauan
b.      Reboisasi
c.       Penanaman secara kontur (menanami lahan searah dengan garis kontur)
d.      Penanaman tumbuhan penutup tanah (buffering)
e.       Penanaman tanah secara berbaris ( strip cropping)
f.       Pergiliran tanaman (croprotation)
B.     Metode secara kontur (menanami lahan searah dengan garis kontur)
Metode mekanik/teknik sipil adalah metode mengawetkan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off). Menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara umum yang dapat dilakukan dengan metode mekanik/ teknik sipil antara lain:
a.       Pengolahan tanah menurut garis kontur (sejajar dengan garis kontur )
b.      Membuat tanggul/guludan/pematang persawahan.
c.       Pembuatan saluran air (drainase)
C.     Metode pemakaian bahan kimia
Yaitu dilakukan dengan menggunakan bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah. Yaitu meningkatkan kemantapan agregat struktur tanah. Pada umumnya penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan walaupun cukup efektif akan tetapi biayanya mahal. Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan antara lain., bitumen dan krilium.












BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Faktor-faktor penyebab perubahan pedosfer
a.       Erosi
b.      Perusakan hutan
c.       Proses kimiawi oleh air hujan
d.      Proses mekanisme oleh air hujan
e.       Tanah longsor
f.       Kehilangan unsur hara dan bahan organik
g.      Salinitasi (terkumpulnya garam di daerah perakaran)
h.      Penjenuhan tanah oleh air (waterlongging)
2.      Dampak perubahan pedosfer terhadap kehidupan manusia
a.       Berkurangnya daerah/wilayah tempat tinggal manusia
b.      Pendapatan petani berkurang karena adanya penurunan produktifitas tanah
c.       Berkurangnya lahan untuk bercocok tanam karena banyak lahan kritis yang kurang subur
d.      Terjadi berbagai macam bencana alam
e.       Memerlukan banyak tenaga untuk mengolah kembali tanah yang rusak
3.      Usaha penanggulanagan perubahan pedosfer
19
 
Konvervasi tanah, yang terdiri dari tiga macam metode :
a.       Metode vegetatif/vegetasi
b.      Metode teknik/mekanik
c.       Metode pemakaian bahan kimia

B.     Sara-saran
1.      Tanah/pedosfer merupakan bagian yang penting dari bumi yang menunjang kelangsunagn hidup manusia oleh karena itu mulai sekarang manfaatkan dan kelola dengan sebaik-baiknya. Yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan.
2.      Sebaiknya Pemerintah khususnya Pihak Perhutani  lebih menegaskan lagi tentang adanya pengurasan hutan secara besar-besaran yang berakibat lahan dan tanah menjadi rusak, dan tidak produktif lagi
3.      Sebaiknya para petani/pemilik sawah/ladang menerapkan sistem pergiliran tanah dan penggunaan pupuk yang sesuai dengan aturan-aturannya supaya lapisan tanah atas yang subur tidak tererosi dan terjaga produktifitasnya.
4.      Penggunaan pestisida dan insektisida sebaiknya dikurangi karena pestisida yang larut dan terikat dengan butir-butir tanah menimbulkan masalah pada kandungan unsur hara tanah yang menimbulkan masalah pada persediaan air tanah.
5.      Pengadaan reboisasi dan penghijauan khususnya untuk daerah curam agar agregat tanah menjadi kuat dan tidak mudah longsor.
6.      Membuat sistem terasering pada lahan miring untuk pencegahan erosi.
C.    Penutup
Alhamdulillah teriring rasa puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang sederhana ini dengan sebaik-baiknya. Penulis yakin bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan baik dalam penyusunan dan penulisan serta masih jauh dari kesempurnaan. Dengan terselesainya paper ini harapan penulis selain dapat memenuhi salah satu persyaratan untuk mengikuti ujian nasional (UAN) penulis sangat berharap juga semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi para peserta didik di lingkungan MA DARUL HUDA. Dan semoga para pembaca bisa lebih mengetahui perubahan pedosfer atau tanah yang merupakan bagian terpenting dari bumi dan kelangsungan hidup manusia, supaya benar-benar dijaga, dilestarikan dan diperhatikan kualitasnya.










DAFTAR PUSTAKA

Juarti. 2004. Bahan Ajar Konservasi Lahan dan Air. Malang : Universitas Negeri Malang.

Mansur Akhmad. 2006. Buku Ajar Geografi X. Surakarta : Citra Pustaka.
Suhendar, Soleh. 2007. Pedosfer X, Modul Pedosfer, (online), Jilid 1 no. Modul Geo. X. 07, (http://www.pedosfer. Ac.id, diakses 27 agustus 2010).

Sutikno dan sudibakyo. 2005. Geografi SMA X. Klaten : Cempaka Putih.
















BIODATA
Tentang penulis
:

Nama lengkap
:
USWATUN HASANAH
Nama panggilan
:
Uspha
Tempat tanggal lahir
:
Ngawi 02 Mei 1993 (bertepatan dengan hari pendidikan nasional)
Alamat
:
Rt/ Rw  02/04 Ds. Kedungbangle Dsn. Randusongo pencol II Kec. Ngerih Kab. Ngawi Jawa Timur
Nama ortu
:
Ayah : Daroini
Ibu    : Solikhah
Jumlah
:
1 dari 1 saudara
Pendidikan
:
­   RA Perwanida Randusongo
­   MIN Randusongo
­   MTs DARUL HUDA PONOROGO
­   MA DARUL HUDA PONOROGO
Hobby
:
­   Baca syahadat
­   Sholat 
­   Puasa
­   Zakat
­   Naik Haji kalo mampu
Cita-cita
:
­   Ahli meteorology dan geofisika
­   Ahli psikologi
Pesan
:
­   Hidup dengan ilmu lebih mulia dari pada hidup  dengan harta
­   Bersabar untuk menang
­   “ Satu rasa satu hati “ fans club 4 mina 2
­   Satu komponen dalam “ Arthi sahabath”

 




































DAMPAK PERUBAHAN PEDOSFER
TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA















PAPER
Diajukan Kepada Madrasah Aliyah “ Darul Huda ”
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mengikuti Ujian Akhir Nasional

Oleh :
USWATUN HASANAH
NIS: 03249

Jurusan : Ilmu Pengetahuan Sosial

MADRASAH ALIYAH “ DARUL HUDA “
PONOROGO
2010/2011
MOTTO


tygsß ßŠ$|¡xÿø9$# Îû ÎhŽy9ø9$# ̍óst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. Ï÷ƒr& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ƒÉãÏ9 uÙ÷èt/ Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_ötƒ ÇÍÊÈ

Artinya :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagaimana akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar”.(Ar-ruum : 41) (Depag RI : 2007 :408)














iii
 
 
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdulillah, karya tulis ini saya persembahkan kepada :
-        Ayah dan Ibu yang selalu memberi motivasi untuk menimba ilmu demi kesuksesan belajarku. di P.P Darul Huda.
-        Segenap dewan asatid dan ustadzah yang turut memotivasi dan membimbing sehingga terselesaikannya karya tulis ini.
-        Untuk ahli ibadah yang bijaksana yang terangnya bagaikan cahaya matahari
-        Semua teman –teman khususnya kelas XIIE IPS yang telah membantu demi terselesainya karya tulis ini.
-        Madrasah Aliyah “Darul Huda “tempat menimba ilmu bagi orang-orang yang haus akan ilmu baik agama maupun umum
-        Dan bagi para pembaca semoga karya tulis ini bermanfaat bagi kalian semua.









iv
 
 
KATA PENGANTAR
الحمد لله وبه نستعين على امور دنيا والدين والصلا ة والسلا م على الانبياء والمر سلين وعلى اله واصحا به اجمعين امابعد

Dengan iringan rasa syukur dan segala puji kehadirat Allah SWT yang telah diberikan rahmat dan karunia-Nya kepada umat manusia dan penulis khususnya. Karena dengan karunia Allah SWT semata. Penulis dapat menyelesaikan karya tulis sederhana ini berjudul “DAMPAK PERUBAHAN PEDOSFER TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA “ tanpa ada halangan satu apapun amin.
Sholawat serta salam tetap terhaturkan kepada Nabi junjungan agama Islam Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita kezaman yang Islamiyah yang terang benderang. Yang penuh dengan rahmat Allah.
Penulis menyusun karya tulis ini untuk membuka wacana dan pengetahuan kita tentang  perubahan pedosfer yang semakin kritis khususnya di wilayah Indonesia, yang tentu dengan harapan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis.
Dengan terselesaikannya penyusun paper ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
  1. Bapak Drs. Mudhofir Ihsan. Selaku kepala Madrasah Aliyah Darul Huda mayak Tonatan Ponorogo.
  2. Bapak Qoribun Siddiq S, Ag selaku wali kelas XII E  IPS
  3. v
     
    Ustadz Okta tri Riyan Fanani S.Si, selaku pengarah serta pembimbing paper ini.
  4. Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya paper ini

Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT semoga segala amal sholeh beliau mendapat barakah disisi Allah SWT. Amin
Penulis yakin bahwa paper ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga paper ini bermanfaat bagi kita semua amin.







Ponorogo,
Penulis


(Uswatun Hasanah )




vi
 
 
DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... ii
HALAMAN MOTTO.................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................. vii
BAB I       : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan .................................................................. 2
D.Jenis Penelitian ......................................................................... 2
E. Metode Pengumpulan Data....................................................... 3
F.  Metode Analisis Data................................................................ 3
G.Sistematika Pembahasan............................................................ 3
BAB II        :   PEDOSFER
A.    Pengertian Pedosfer................................................................ 5
B.     Faktor –faktor  Pembentuk Pedosfer...................................... 6
C.     Jenis-jenis Pedosfer ................................................................ 9
BAB III      :   Dampak Perubahan Pedosfer terhadap Kehidupan Manusia
A.    Faktor- faktor Penyebab Perubahan Pedosfer........................ 13
B.    
vii
 
Dampak Perubahan Pedosfer terhadap Kehidupan Manusia. 15
C.     Usaha Penaggulangan Perubahan Pedosfer ........................... 16
BAB IV      :   PENUTUP
A.    Kesimpulan ............................................................................ 19
B.     Saran- saran ........................................................................... 20
C.     Penutup .................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
















viii
 
 


[1] Fisis : benda-benda mati di sekitar kita
[2] Proses pedogenik : proses pembentukan tanah
[3] PH : Tingkat keasaman
[4] Vegetasi : Tumbuhan
[5] Topografi : Ketinggian tempat atau lereng.
[6] Relief : Tinggi rendahnya permukaan bumi.
[7] Diferensiasi horizon : lapisan tanah yang letaknya sejajar dengan permukaan tanah.
[8] Sub humid  : Daerah lembab
[9] Tuff             : Bahan vulkanik yang membatu dan menjadi butiran
[10] Solum         : Kedalaman tanah
[11] Karst : kapur