“TUGAS RESUME”
”Konsep dan Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran BI”
disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah
Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI
Dosen Pengampu :
Yuentie sova puspidalia
Disusun oleh :
Imam asrofi
(210611052)
Dyah farida w
(210611050)
Uswatun hasanah (210611061)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2012
Hari senin,08 oktober 2012
Pukul : 07:10 sampai 08:25
Ruang : gedung Ep
Penanya :
1.
Zulfa
maghfirotul H
Pertanyaan:
Apakah yang di maksud dengan belajar berbasis kerja halaman 3.16?
2.
Dodik
wijiatmiko
Pertanyaan : Contoh dimaksud prilaku berdasarkan motivasi intrisik dan ekstrinsik halaman 3.15?
3.
Dewi
purwanti
Pertanyaan : Bagaimana
proses belajar kontekstual?
4.
Yuli
wantiasri
Pertanyaan : Contoh
dari belajar berbasis jasa- layanan?
5.
Dwi
maritha
Pertanyaan : Siswa
butuh pemahaman terhadap kelebihan dan kekuranganya dan ini merupakan salah
satu tugas guru bagaimana agar mereka bisa mengetahui akan kekurangan dan kelemahanya ?
6.
Ronna vindy roshita
Pertanyaan : Jika pembelajaran yang
mula-mula tradisional kemudian di terapkan pembelajaran yang konvensional apa
saja kendalanya dan bagaimana cara mengatasi?
Jawaban :
1.
Sistem
pembelajaran yang orientasinya pada masa depan peserta didik yang menggunkan
konteks tempat kerja guna di massa depan mereka yang masih dalam basis sekolah
contohnya : pada SMK, SMEA,STM yang
masih berbasis sekolah tapi juga berorientasi pada bidang kejuruan masing-masing
misalnya bidang ekonomi akuntansi yang nantinya akan terjun sebagai pegawai
bank atau di koperasi-koperasi.
2.
Prilaku berdasarkan motivasi intrinsik : dalam
pembelajaran kontekstual siswa di tuntut untuk mandiri dalam mengolah materi
mereka dan guru harus pandai-pandai membuat siswa merasa butuh akan materi
pelajaran tersebut jadi dengan adanya rasa butuh tersebut maka muncul motivasi
dalam diri siswa sendiri akan rasa ingin tau, dan mempelajarinya.
Prilaku berdasarkan motivasi
ekstrinsik : dalam pembelajaran tradisional
siswa itu bersifat pasif dan kurang menekankan kemandirian siswa
sehingga siswa masih butuh motifasi dari orang lain misalnya guru. Orang tua di
rumah agar motivasi dalam diri mereka bias timbul sedikit demi sedikit.
3.
Proses
belajar kontekstual itu yaitu anak-anak mempelajari standar nilai-nilai dan
pengetahuan masyarakat di antaranya
dalam suatu materi guru mengaitkan dengan situasi dan kondisi nyata siswa dan
membuat hubungan atara materi tersebut dengan pengetahuan yang dimilikinya dalam
penerapan kehidupan sehari-hari hal ini
bertujuan untuk menumbuhkan kecerdasan siswa dalam mencapai tujuan siswa
efektif.
4.
Contoh
belajar berbasis jasa layanan: seumpama kita ikut terjun ke dalam kegiatan
Ibu-ibu PKK di desa kita juga ikut dalam kegiatan mereka misalnya membuat
kerajinan untuk dijual dan kita sambil berlatih membuatnya jika dikaitan dalam
konteks pembelajaran akademis bisa di kaitkan dengan mata pelajaran
keterampilan dalam sekolah.
5.
Kita
sebagai seorang guru pertama harus memebarikan motivasi kepada siswa agar
selalu ada rasa percaya diri kalau mereka itu bisa dan mampu misalnya dalam
forum kelas jangan sampai guru menyalahkan pendapat siswa hal ini dilakukan
supaya murid tidak merasa minder kemudian hilang rasa percaya diri mereka, yang
kedua yaitu banyak di sekolah yang memiliki kegiatan ektrakulikuler antara lain
Qira’ah, drum band, pramuka, dan lain lain dengan adanya kegiatan tersebut
mereka bisa mengetahui kelebihan mereka di bidang apa dan kemampuan mereka di
bidang mana sesuai dengan kemampuan individu.
6.
Kendalanya
antara lain kurangnya fasilitas dam media yang dapat di gunakan untuk
pembelajaran kontekstual seperti laptop. LCD, dan lain-lain dan kurangnya
antusias siswa yang belum bisa beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang baru
yaitu kontekstual diantaranya siswa kurang aktif, masih canggung dan lain-lain
cara menanggulanginya dengan melengkapi fasilitas sarana prasarana di sekolah
agar media pmebelajaran yang akan di pakai semakin mudah dan lengkap.
Menambahi :
Sofia fajrin : dari jawaban atas pertanyaan ronna tentang pengadaan
fasilitas itu tidak hanya dari sekolah tapi dari dana-dana pemerintah baik
berupa dana BOS atau yang lainya jadi banyak sekali utuk memudahkan
sekolah-sekolah agar menjadi mudah dalam menerapkan pembalajaran apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar